Ekowisata Ciliwung , Sudah Saatnya

Berbagai pihak dan masyarakat lebih mengetahui dan menyoroti kondisi  sungai Ciliwung sebagai sungai yang bermasalah. Sungai yang kotor dan jorok, yang pada musim hujan sering menimbulkan banjir yang mengakinabtkan kerugian yang tidak sedikit, sementara di musim kemarau sungai Ciliwung menjadi kering dan berbau karena sampah dan limbah yang menumpuk.

Ekowisata Ciliwung

Suatu opini yang lumrah dan tidak dapat disalahkan karena memang kondisi tersebut yang diketahui dan dialami oleh sebagian besar masyarakat yang tinggal di Jakarta. Terlebih pihak-pihak yang terkait dengan pengelolaan DAS Ciliwung memang lebih berkonsentrasi menangani kondisi yang berkategori sebagai masalah. Akibatnya kita hanya mengenal dan mengetahui sungai Ciliwung hanya dari satu sisi, yaitu permasalahannya yang sangat memperihatinkan.

Namun di satu sisi, ternyata kawasan sungai Ciliwung yang mengaliri Jakarta masih memiliki " Peninggalan masa keemasan". Rerimbunan pohon besar masih dapat kita nikmati terutama di sekitar daerah Srengseng sawah, Lenteng Agung sampai dengan daerah Condet. Jeram-jeram kecil dan menengah di beberapa lokasi memberikan tantangan tersendiri bagi yang gemar dengan wisata air, terutama pada masa musim hujan di kala debit air sungai ciliwung relatif tinggi.

Ciliwung Tempoe Doeloe

Mengarungi sungai Ciliwung memang memberikan sebuah pengalaman dan sensasi tersendiri. Kita akan merasakan semangat baru dan sebuah harapan bahwa kita dapat mengalami kembali masa-masa keemasan sungai Ciliwung, yang dulu mengalir bebas tanpa hambatan sampah, airnya yang dulu jernih yang dipenuhi ikan, yang dasar sungainya dipenuhi pasir tempat hidup kerang dan laya. Sebuah harapan akan tumbuh jika kita mengenal dan mengetahui bahwa kawasan sungai Ciiwung masih memiliki potensi yang dapat dikembangkan.

Sisa-sisa kejayaan kawasan sungai Ciiwung juga masih dapat kita saksikan dan nikmati, di bantaran ciliwung Condet. Walaupun hanya di lokasi tertentu, kita masih dapat menemui pohon-pohon buah seperti : Pohon Pucung, Duku Condet, Salak Condet yang dulu pernah mengalami masa kejayaan itu. Di lokasi bang Kodir, di basecamp Komunitas Ciliwung Condet atau di Ciliwung Tanjungan Cililitan, kita dapat menikamati buah-buah tersebut setelah mengarungi sungai atau sekedar sambil menikmati suasana sungai Ciliwung yang masih asri.

Salak Condet di basecamp
Komunitas Ciliwung Condet
Lokasi Sekolah Alam Ciliwung

Di kawasan yang dijadikan lahan konservasi tanaman asli Condet / Jakarta oleh meraka yang peduli dengan Ciliwung ini juga kita dapat menyaksikan hewan-hewan habitat di sungai Ciliwung yang masih tersisa, seperti burung ayam-ayaman, landak, biawak dll. Di Lokasi ini, di Sekolah Alam Ciliwung ( Sawung ) kita terutama para pelajar dan mahasiswa dapat belajar tentang lingkungan terutama pengetahuan tentang habitat dan tanaman yang ada di Ciliwung.
Bagi mereka yan memiliki kepedulian terhadap lingkungan di lokasi ini atau dilokasi lain di kawasan sungai Ciliwung, dapat mengadakan kegiatan kepedulian dengan menanam pohon setelah berwisata arung sungai
atau sambil belajar tentang lingkungan di Sekolah Alam Ciliwung.

Ekowisata Ciliwung
Rekreasi Belajar Peduli 

Berwisata sambil belajar serta melakukan kegiatan kepedulian terhadap lingkungan di alam bebas adalah kaidah-kaidah dasar dari kegiatan ekowisata.Dan semua kegiatan tersebut dapat kita lakukan di kawasan sungai Ciliwung.

Semua telah tersedia, ekowisata ciliwung sebagai alternatif dalam melakukan perbaikan lingkungan dan penyelesaian masalah lingkungan perlu menjadi prioritas semua pihak. Dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menetapkan Kawasan Sungai Ciliwung sebagai Kawasan Ekowisata akan memperkuat semangat pengiat Ciliwung serta  menjadikan kenangan " Masa-masa Keemasan" Ciliwung kelak dapat kembali dinikmati oleh generasi mendatang.

Ekowisata Ciliwung, Sudah Saatnya pada kesempatan memperingati Hari Lingkungan dan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta kita wujudkan sebagai kado istimewa untuk Lingkungan Jakarta.

Ekowisata Ciliwung, Sudah Saatnya !!